Manajer Proyek yang saya cari intinya dari IT Project Management Handbook.
Setidaknya ada 3 (tiga) karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:
Karakter Pribadinya
Memiliki
pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola
olehnya.
2. Mampu
bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung
jawab.
3. Memiliki
integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung
di lingkungan tempat dia bekerja.
4. Asertif
5. Memiliki
pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.
Karakteristik Kemampuan
Terkait dengan Proyek yang Dikelola
1. Memiliki
komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal,
anggaran dan prosedur yang dibuat.
2.
Pelaksanakan seluruh proses pengembangan
proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para
pengguna/klien.
3.
Pernah terlibat dalam proyek yang
sejenis.
4.
Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek
dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan
standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
5.
Membuat dan melakukan rencana darurat
untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
6.
Membuat dan menerapkan keputusan terkait
dengan perencanaan.
7.
Memiliki kemauan untuk mendefinisikan
ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk
mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun
anggaran yang meleset.
8.
Membangun dan menyesuaikan kegiatan
dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
9.
Memiliki kematangan yang tinggi dalam
perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat
meningkatkan produktifitas kerja tim.
10.
Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang
dan jangka pendek.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan
Tim yang Dipimpin
1.
Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi
serta manajerial.
2.
Mampu menyusun rencana, mengorganisasi,
memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada
setiap anggota tim.
3.
Menghormati para anggota tim kerjanya
serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
4.
Berbagi sukses dengan seluruh anggota
tim.
5.
Mampu menempatkan orang yang tepat di
posisi yang sesuai.
6.
Memberikan apresiasi yang baik kepada
para anggota tim yang bekerja dengan baik.
7.
Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang
terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya
serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
8.
Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan
pengendalian melekat.
9.
Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada
para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan
darinya.
10.
Menjadikan dirinya sebagai bagian yang
terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
11.
Mampu membangun kedisiplinan secara
struktural.
12.
Mampu mengidentifikasi
kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya
sebagai kekuatan individual.
13.
Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk
menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan
sisi profesionalisme mereka.
14.
Menyediakan sedikit waktu untuk menerima
setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.
15.
Selalu terbuka atas hal-hal yang
mendorong kemajuan.
16.
Memahami secara menyeluruh para anggota
tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.
Selain dari sumber IT Project Management Handbook saya akan jabarkan pula dari sumber Ricky W. Griffin pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.Ketiga keterampilan tersebut adalah :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu :
a) Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
b) Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Berikut ini penjelasan ciri-ciri kriteria manajer yang baik menurut pendekatannya kepada landasan Pancasila yaitu sebagai berikut :
1. Bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, maka sifat-sifat yang baik dari seorang manajer akan terjamin dalam
pelaksanaannya.
2. Ing
ngarso sung tulodho
Memberi suri teladan kepada para
bawahannya dalam lingkungan organisasinya, dengan contoh/pelaksanaan kerja
secara riil.
3. Ing
madya mangun karso
Seorang manajer harus mampu
membangkitkan semangat kerja para bawahannya, berusaha dan berpikir sendiri dan
memberi kesempatan dan memupuk kemampuan bawahannya untuk dapat berkembang.
4. Tut
wuri handayani
Seorang manajer harus mampu mendorong
para bawahannya agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab,
berjalan di depan artinya mengambil prakarsa dalam melaksanakan tugas tertentu.
5. Waspodo
purbo waseso
Selalu waspada, sanggup mengawasi dan
memberi koreksi kepada para bawahannya.
6. Ambek
paromo arto.
Dapat memilih dengan tepat mana yang
harus didahulukan.
7. Prasojo
Sederhana/tidak berlebih-lebihan.
Sederhana/tidak berlebih-lebihan.
8. Setyo
Bersikap loyal baik terhadap tugas maupun terhadap sesama anggota organisasi secara timbal balik (vertikal dan horizontal) yang didasari oleh semangat kekeluargaan / kesetiakawanan.
Bersikap loyal baik terhadap tugas maupun terhadap sesama anggota organisasi secara timbal balik (vertikal dan horizontal) yang didasari oleh semangat kekeluargaan / kesetiakawanan.
9. Gemi
nastiti
Mampu mengatasi penggunaan/pengeluaran
segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan (tidak bersifat boros).
10. Beloko
Bersedia untuk dikoreksi oleh pihak lain dan berani mempertanggung jawabkan atas segala tindakannya.
Bersedia untuk dikoreksi oleh pihak lain dan berani mempertanggung jawabkan atas segala tindakannya.
11. Legowo
Berjiwa besar dan iklas apabila suatu saat untuk menyerahakan segala tanggung jawabnya dan kedudukannya kepada generasi berikutnya (regenerasi).
Berjiwa besar dan iklas apabila suatu saat untuk menyerahakan segala tanggung jawabnya dan kedudukannya kepada generasi berikutnya (regenerasi).