Imunitas - Mediaku

Mediaku

saya membuat blog ini berisi Anime, nonton bioskop, pelajaran Kesehatan, makalah, dan file pelajaran kesehatan. artikel blog ini bisa di download. semoga bermanfaat terimakasih telah berkunjung

Random Posts

Terbaru

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, January 29, 2018

Imunitas

BAB I

PENDAHULUAN


1.1.           Latar Belakang


 Setiap saat tubuh kita dikelilingi oleh berbagai bahan organik dan anorganik yang dapat masuk kedalam tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit dan kerusakan jaringan. Selain itu, sel tubuh yang menjadi tua dan sel yang bermutasi menjadi ganas, merupakan bahan yang tidak diingini dan perlu disingkirkan dari dalam tubuh. Itu sebabnya seseorang harus mempunyai sistem imun yang baik untuk melindungi tubuh dan mempertahankan keutuhan tubuh terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam lingkungan hidup maupun oleh tubuh itu sendiri. Berbagai cara diusahakan orang untuk meningkatkan sistem imunnya, diantaranya dengan mengkonsumsi berbagai vitamin dan suplemen kesehatan. I Made Budi (2004) mengatakan bahwa masyarakat di Papua terutama di wilayah Pegunungan Jayawijaya, memanfaatkan Buah Merah (Pandanus conoideus Lam) sebagai sumber pangan sehari-hari dan mereka memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut, karena banyak faktor yang mempengaruhi sistem imun seseorang, antara lain, faktor genetik, usia, dan faktor nutrisi.
 Proses pengenalan antigen dilakukan oleh unsur utama sistem imun yaitu limfosit, baru kemudian melibatkan berbagai jenis sel sistem imun. Limfosit dapat dipacu menjadi aktif oleh antigen atau mitogen. Kemampuan sistem imun untuk melaksanakan fungsi protektif secara optimal antara lain bergantung juga pada kecepatan sel limfosit spesifik berproliferasi.

1.1.            Tujuan

·         Mengetahui  definisi dan ruang lingkup sistem imun.
·         Mengetahui  cara kerja imun sebagai sistem.
·         Mengetahui macam-macam imunitas.
·         Mengetahui fungsi masing-masing sistem imun.
·         Mngetahui struktur imunoglobin dan faktor yang memengaruhi sistem imun

1.2.           Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud sistem imun dan seberapa luas ruang lingkupnya?
2.      Bagaimana sistem imun bekerja sebagai suatu sistem?
3.      Berapa banyak jenis imunitas yang ada dalam tubuh manusia?
4.      Bagaimana fungsi masing-masing sistem imun dalam tubuh manusia?
5.      Bagaimana struktur imunoglobin?
6.      Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi sistem imun?


BAB II

PEMBAHASAN


2.1. Pendahuluan

Pada sudut pandang mikroba, tubuh manusia merupakan tempat sempurna untuk hidup. Awalnya, asosiasi mikroba dan jaringan inang bersifat baik, tetapi jika terdapat luka pada jaringan, maka mikroba dapat tersebar ke seluruh jaringan dan organ inang, sehinga mikroba yang semula baik menjadi bersifat merugikan bagi manusia. Untuk dapat menahan penyebaran mikroba, maka organisme tingkat tinggi seperti manusia dan hewan mengembangkan sistem imun.
Bagian penting pada sistem imun adalah mampu membedakan antara benda diri sendiri dan benda asing. Jika sistem imun gagal menjalankan fungsi ini, maka kejadian buruk menimpa inang, termasuk penyakit autoimun bahkan kematian. Pada tingkat individu sangat mudah membedakan antara hewan/manusia dengan mikroba. Namun pada tingkat molekuler perbedaan itu tidak tampak jelas. Sistem imun manusia terdiri atas populasi sel-sel limfosit yang secara kolektif mampu merespons dan membedakan makromolekul-makromolekul yang berasal dari diri sendiri maupun dari patogen. Respon imun terhadap mikroorganisme dibagi menjadi dua sistem umum yaitu imunitas bawaan (alami) dan imunitas adaptif  (spesifik, diperoleh).

2.2. Definisi
Kata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh
Dalam pengertian yang paling luas, imunologi mengacu pada semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi tubuh untuk memerangi ancaman infasi asing. Sistem imun adalah sistem yang membentuk kekebalan tubuh dengan menolak berbagai benda asing yang masuk ke tubuh. 
1.      Pembentuk kekebalan tubuh.
2.      Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3.      Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4.      Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.

2.3 Ruang lingkup
http://moviindo21.blogspot.co.id/

2.3.1 Sistem kekebalan tubuh pada manusia
      Sistem imun terdiri atas pertahanan-pertahanan yang bekerja sangat spesifik. Gelanggangan pertarungan anatomis bagi sistem pertahanan itu mencakup pembuluh-pembuluh limfe berspons, sel-sel darah putih, sumsum tulang, dan kelenjar timus.
      Respons imun itu seluruhnya diperantarai oleh dua sel limfosit: limfosit-T dan limfosit-B. Kedua jenis sel tersebut berasal dari sel-sel limfositik di sumsum tulang : sel-sel itu lalu diproses ( Limfosit T di timus dan limfosit B di sumsum tulang) dan pada akhirnya menetap dalam jaringan-jaringan limfoid.
     Saat terjadi respon imun terhadap agen- agen asing, limfosit B terutama terlibat dalam pembentukan protein-protein globular yang disebut antibodi : proses tersebut disebut respon humoral. Pada tipe respon imun yang kedua, respon yang diperantarai sel ( cell mediated response ), limfosit T menginisiasi serangan oleh berbagai tipe sel terhadap sel-sel asing. Pada kedua tipe respon tersebut, entitas penyerangan dikenali melalui antigennya. Setiap racun atau organisme memiliki senyawa-senyawa kimiawi khusus yang tidak ditemukan pada entitas-entitas lainnya : senyawa-senyawa itulah yang disebut antigen.
       Antigen biasanya terdiri atas protein-protein, polisakarida–polisakaida besar atau lipoprotein-ipoprotein besar. Antigen seringakali ditemukan dipermukaan organisme uniseluluer. Di dalam tubuh, terdapat antibodi spesifik bagi nyaris semua antigen. 

1.      Spesifisitas, dapat membedakan berbagai zat asing dan responsnya terutama jika dibutuhkan.
2.      Memori dan amplifikasi, Kemampuan untuk mengingat kembali kontak sebelumnya dengan agen asing tertentu, sehingga berikutnya akan menimbulkan respons yang lebih cepat dan lebih besar.
3. Pengenalan bagian diri dan bukan bagian diri (asing), Kemampuan untuk dapat membedakan agen-agen asing, sel-sel tubuh sendiri dan protein.

2.3.2 Sistem kekebalan turunan (innate immune system)
Sistem kekebalan turunan (innate immune system) adalah mekanisme suatu organisme mempertahankan diri dari infeksi oleh organisme lain, yang dapat segera dipicu beberapa saat setelah terpapar patogen. Sistem kekebalan ini merupakan sistem kekebalan pertama dan melengkapi manusia sejak saat dilahirkan.
Pertahanan tubuh terhadap serangan (infeksi) oleh mikroorganisme telah dilakukan sejak dari permukaan luar tubuh yaitu kulit dan pada permukaan organ-organ dalam. Tubuh dapat melindungi diri tanpa harus terlebih dulu mengenali atau menentukan identitas organisme penyerang sehingga juga dikatakan sebagai imunitas nonspesifik. 
Imunitas nonspesifik didapat melalui tiga cara berikut. 
a)      Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Organ Tubuh Tubuh memiliki daerah-daerah yang rawan terinfeksi oleh kuman penyakit berupa mikroorganisme, yaitu daerah saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
b)      Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)
c)      Pertahanan Menggunakan Protein Pelindung

2.3.3 Sistem kekebalan tiruan (adaptive immune system)
Sistem kekebalan tiruan (adaptive immune system) disebut juga imunitas spesifik diperlukan untuk melawan antigen dari imunitas nonspesifik. Antigen merupakan substansi berupa protein dan polisakarida yang mampu merangsang munculnya sistem kekebalan tubuh (antibodi). Mikroba yang sering menginfeksi tubuh juga mempunyai antigen. Tubuh seringkali dapat membentuk sistem imun (kekebalan) dengan sendirinya. Setelah mempunyai kekebalan, tubuh akan kebal terhadap penyakit tersebut walaupun tubuh telah terinfeksi beberapa kali.
Sebagai contoh campak atau cacar air, penyakit ini biasanya hanya menjangkiti manusia sekali dalam seumur hidupnya. Hal ini karena tubuh telah membentuk kekebalan primer. Kekebalan primer diperoleh dari B limfosit dan T limfosit. Adapun imunitas spesifik dapat di peroleh melalui pembentukan antibodi.
Antibodi merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh sel darah putih. Tubuh akan merespon ketika tubuh mendapatkan penyakit dengan cara membuat antibodi. Jenis antigen pada setiap kuman penyakit bersifat spesifik atau berbeda-beda untuk setiap jenis kuman penyakit. Dengan demikian diperlukan antibodi yang berbeda pula untuk jenis kuman yang berbeda. Tubuh memerlukan macam antibodi yang banyak untuk melindungi tubuh dari berbagai macam kuman penyakit.

2.3.4 Infeksi
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.
Sistem kekebalan pada makhluk hidup berusaha mencegah terjadinya fokus infeksi, pada saat pembentukan suatu fokus infeksi tidak dapat dicegah, makhluk hidup tersebut dikatakan menderita penyakit yang bersifat kronis. Terdapat hal yang terjadi saat terjadinya infeksi, yaitu :Imunosupresi, adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk melawan infeksi dan penyakit.

2.3.5 Inflamasi
Respon inflamasi merupakan upaya oleh tubuh untuk memulihkan dan mempertahankan homeostasis setelah cidera. Sebagian besar elemen pertahanan tubuh berada dalam darah dan inflamasi merupakan sarana sel-sel pertahanan tubuh dan molekul pertahanan meninggalkan darah dan memasuki jaringan di sekitar tempat luka (atau yang terinfeksi). Inflamasi pada dasarnya menguntungkan, namun inflamasi berlebihan atau berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan.

2.4 Cara kerja Imun Sebagai Suatu Sistem
      Sistem imun merupakan sistem koordinasi respons biologik yang bertujuan melindungi integritas dan identitas individu serta mencegah invasi organisme dan zat yang berbahaya di lingkungan yang dapat merusak dirinya.
Sistem imun membentuk beberapa lapisan pertahanan tubuh.
 imunitas

  1. Pertahanan fisik dan kimiawi: kulit, sekresi asam lemak dan asam laktat melalui kelenjar keringat dan sebasea, sekresi lendir, pergerakan silia, sekresi airmata, air liur, urin, asam lambung serta lisosim dalam airmata.
  2. Simbiosis dengan bakteri flora normal yang memproduksi zat yang dapat mencegah invasi mikroorganisme seperti laktobasilus pada epitel organ.
  3. Innate immunity
  4. Imunitas spesifik yang didapat.




No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages